4.28.2010

ALREADY GONE

 I guess this is also one of the saddest song ive listened, i mean just read the lyric. It's really touchy when you seem to be in the situation. I guess this song about being strong to let someone go, like even though you love that person so much means that you have loved him enough to let him go, and hoping that he'll find someone better, someone who wouldnt make him angry or cry. Awwwhhh so sad :(

Remember all the things we wanted
Now all our memories they're haunted
We were always meant to say goodbye
Even with our fists held high
It never would've worked out right
We were never meant for do or die

I didn't want us to burn out
I didn't come here to hold you, now I can't stop

I want you to know that it doesn't matter
Where we take this road someone's gotta go
And I want you to know you couldn't have loved me better
But I want you to move on so I'm already gone

Looking at you makes it harder
But I know that you'll find another
That doesn't always make you want to cry

Started with a perfect kiss then we could feel the poison set in
Perfect couldn't keep this love alive
You know that I love you so, I love you enough to let you go

I want you to know that it doesn't matter
Where we take this road someone's gotta go
And I want you to know you couldn't have loved me better
But I want you to move on so I'm already gone

I'm already gone, already gone
You can't make it feel right when you know that it's wrong
I'm already gone, already gone
There's no moving on so I'm already gone

Already gone, already gone, already gone
Already gone, already gone, already gone, yeah

Remember all the things we wanted
Now all our memories they're haunted
We were always meant to say goodbye

I want you to know that it doesn't matter
Where we take this road someone's gotta go
And I want you to know you couldn't have loved me better
But I want you to move on so I'm already gone

I'm already gone, already gone
You can't make it feel right when you know that it's wrong
I'm already gone, already gone
There's no moving on so I'm already gone

-Kelly Clarkson

4.27.2010

UN: 3 tahun dalam 6 hari?

Tulisan ini gue buat sebenernya untuk dipublish di sebuah media, tapi karena media tersebut tak kunjung terbit juga dan daripada keburu tulisan gue basi ya gue post disini aja ok!

           "Memasuki salah satu sekolah negeri di bilangan Serpong, terlihat sebuah spanduk terpampang besar dan jelas di depan pintu gerbangnya  bertuliskan, “Ingat! Ingat! Ingat! Ujian Nasional Tinggal 78 hari lagi! Sudah siapkah Anda?”
            Pemandangan tersebut akhir-akhir ini sudah tak  asing lagi dilihat di pintu masuk SMA-SMA, dari spanduk sampai countdown yang bertebaran di setiap pojok sekolah,  . Guru-guru ikut serta ‘menteror’ murid-muridnya. Hampir setiap masuk kelas mereka selalu memulai pembicaraan dengan, “ Waktu kalian tinggal sedikit, belajar ya!” atau, “Aduh jangan sampai ga lulus, malu, mau dibilang apa?”, kadang “Ini adalah titik penghabisan kalian, buktikan apa yang kalian pelajari selama tiga tahun di sekolah ini!”. Bimbel-bimbel juga seakan-akan menghantui murid-murid kelas 12 dengan program intensifnya yang berembel-embel sukses UN. Ujian Nasional, disaat-saat seperti ini memang telah menjadi orientasi utama setiap sekolah.
Pertama mari kita lihat konsep dasar diadakannya UN. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.75 tahun 2009, tujuan diadakannya ujian Nasional adalah untuk mengukur dan menilai kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada Pasal 3, disebutkan bahwa hasil UN akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan mutu sekolah, seleksi untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya, dan sebagai penentu kelulusan peserta didik.
Sekarang yang perlu dipertanyakan adalah, apakah tujuan pemerintah mengadakan UN untuk mengukur dan menilai (mengevaluasi) kompetensi siswa selama tiga tahun dapat diterima? Pasal 58 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjadi boomerang tersendiri bagi pemerintah. Pasal tersebut menyebutkan bahwa:   "Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik/guru". Namun dalam konteks UN, pemerintahlah yang menentukan. Anehnya, pemerintah tidak tahu sedikitpun kemampuan masing-masing individu peserta didik. Pemerintah tidak berada di lapangan untuk melihat situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar di sekolah secara langsung. Lalu dengan seenak udelnya berdasarkan Permen No.75 tahun 2009 Pasal 3, pemerintah seolah-olah berhak menghakimi siapa-siapa yang berhak lulus dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan siapa-siapa yang terpaksa ‘mandek’ di SMA membuat masa depan siswa tersebut tak jelas juntrungannya. Hal tersebut telah menimbulkan ketidak adilan dalam dunia pendidikan, misalnya saja seorang siswa telah belajar selama tiga tahun dengan nilai-nilai yang memuaskan, namun ketika UN dia sedang mengalami permasalahan sehingga nilai-nilainya tidak memenuhi standar dan akhirnya anak tersebut tidak lulus. Relevankah hasil UN tersebut? Tentu saja tidak. Sampailah kita pada pertanyaan, siapakah yang berhak mengevaluasi kemampuan siswa dan menentukan kelulusan? Pemerintah yang tidak mengetahui kondisi lapangan pendidikan dan tidak tahu menahu tentang kemampuan peserta didik? Atau pihak sekolah yang terus mendampingi dan melihat perkembangan siswa selama tiga tahun? Anda tentu bisa menentukannya sendiri, akal sehat dan logika jelas-jelas telah menemukan jawabannya.
Selain tujuan UN yang kurang tepat, permasalahan lain yang timbul adalah banyaknya kecurangan yang terjadi dalam proses pelaksanaan UN. Dari bocornya soal-soal UN dan kunci jawabannya yang kemudian diperjual-belikan, bahkan sekolah yang diam-diam memberikan jawaban kepada seluruh siswanya, sampai guru yang dengan santainya masuk ke kelas saat ujian berlangsung untuk membagikan secarik kertas yang berisi kunci jawaban! Mungkin Anda kira kasus-kasus seperti ini hanya terjadi di sekolah ‘ecek-ecek’ pedalaman saja namun ternyata banyak kasus seperti ini terjadi di sekolah-sekolah unggulan dan favorit di bilangan Serpong-Tangerang. Salah satu kasusnya terjadi di sebuah sekolah swasta yang cukup terkenal di BSD yang ternyata diam-diam memberikan kunci jawaban UN kepada siswa-siswinya. Apa yang terjadi? Para murid yang telah belajar mati-matian dan berusaha keras untuk UN merasa sangat tersinggung dengan sikap sekolah yang justru tidak mengajarkan kejujuran kepada murid-muridnya.  Bahkan siswa-siswi yang tidak mau menerima kunci jawaban tersebut dicibir ‘sok pinter’, ‘sok baik’, dan sejenisnya. Sungguh mengerikan betapa demi menjaga nama baik, mempertahankan jabatan, memperindah laporan, dan kepentingan ini itu, kejujuran yang menjadi esensi dalam dunia pendidikan justru diabaikan. Maka dari itu UN tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan para siswa karena di sisi lain justru UN bisa mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan kejahatan.
Hal ketiga yang perlu dikaji kembali adalah fungsi UN sebagai pemetaan mutu pendidikan Indonesia. Sebagai sebuah negara kepulauan yang sangat luas dari ujung Pulau Sabang sampai Merauke di timur, yang memiliki ribuan pulau, Indonesia tentu saja memiliki standar mutu pendidikan yang berbeda-beda. Bayangkan jika seorang lulusan SMA di Irian Jaya yang kemampuan berhitungnya hanya sampai perkalian pembagian saja, harus disamakan dengan kemampuan anak-anak di Jakarta yang sudah menguasai logaritma, atau operasi aljabar tingkat tinggi. Terdapat sebuah kesenjangan mutu pendidikan yang sangat mencolok di Indonesia. Evaluasi semacam UN memang dilakukan di beberapa negara lain, contoh Malaysia, namun di negara-negara tersebut standar pendidikan di tiap daerahnya sudah sama rata, sehingga kesenjangan mutu pendidikan tidak menjadi masalah lagi. Indonesia? Jelas masih perlu banyak perbaikan. Sebelum UN, perlu diadakan pemerataan mutu pendidikan di kota-kota besar maupun di daerah, sehingga para peserta ujian memiliki garis start yang sama dalam mempersiapkan ujian.
Hal terakhir yang juga perlu dipertanyakan adalah ujian nasional yang ternyata hanya menilai siswa dari nilai-nilai akademis yang tertulis dengan angka di hasil lembar jawaban. Penilaian satu arah tersebut telah melanggar prinsip sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang berisi bahwa pendidiklah yang mengetahui kompetensi siswa, karena itu evaluasi akhir dan penilaian kelulusan dilakukan oleh pendidik dengan mempertimbangkan nilai kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Sedangkan UN hanya menilai siswa dari sisi kognitif saja. Dari jumlah betul salah yang siswa kerjakan di lembar jawabannya. Padahal selama tiga tahun para siswa belajar di sekolah, mereka tidak hanya mempelajari nilai-nilai akademis, tetapi juga belajar untuk berdisiplin, bersikap jujur, kritis, menjadi orang yang tangkas, dan sejenisnya. Sayang sekali UN tidak mewadahi evaluasi lain selain evaluasi unsur kognitif saja yang digunakan untuk menentukan kelulusan siswa. Maka dari itu sangat tidak rasional jika masa depan siswa hanya ditentukan dengan tes beberapa mata pelajaran saja. Tiga tahun sekolah hanya ditentukan dengan duduk beberapa jam. Sungguh tidak adil.
Disebutkan juga bahwa UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan seorang siswa, salah satunya juga ada ujian yang diadakan oleh sekolah atau disebut UAS. Memang benar itu, namun ditulis juga bahwa jika siswa tidak lulus dalam salah satu persyaratan, maka dia harus mengulang. Jadi sebenarnya sama saja, misalnya UAS lulus tapi UN tidak lulus, maka siswa tetap dinyatakan tidak lulus. Saya rasa ternyata syarat-syarat lain hanyalah basa basi, karena pada akhirnya siswa tetap harus berhasil dalam UN untuk dinyatakan lulus.
Pada akhirnya saya tetap setuju dengan diadakannya UN. Ujian tersebut memang berguna untuk mengontrol kualitas pendidikan di Indonesia dan agar sekolah tidak asal-asalan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Tidak terbayangkan jika UN tidak ada. (Wong ada UN saja masih banyak sekolah yang amburadul bagaimana jika UN dihapus?). Selain untuk mengontrol mutu sekolah di Indonesia, UN juga dapat meningkatkan semangat belajar para siswa sehingga mereka mempunyai tujuan akhir yang dapat memotivasi mereka untuk terus belajar. UN juga dapat membentuk suatu kebiasaan kerja keras dan watak tidak lembek diantara para remaja.  Dengan adanya UN para siswa akan terdorong untuk belajar keras dan tidak lemah dalam menghadapi tantangan.  Namun yang sangat harus diperhatikan adalah, ketika UN menjadi syarat kelulusan siswa, maka pada saat itulah fungsi UN telah menyimpang. UN bukannya menjadi sarana untuk mengontrol mutu pendidikan, namun malah menjadi lahan empuk tumbuhnya kejahatan dan ketidak adilan dalam dunia pendidikan. UN bukannya membentuk watak kerja keras namun malah membentuk watak-watak pembohong dan licik diantara para peserta didik. UN yang terlalu digembar-gemborkan dengan spanduk disana sini dan countdown bukannya meningkatkan semangat belajar malah membuat para siswa merasa ‘diteror’ dan ‘dihantui’ yang pada akhirnya menyebabkan penurunan semangat belajar. Hal-hal tersebutlah yang amat perlu diperhatikan pemerintah sehingga sisi positif UN tidak lagi menjadi bumerang bagi para peserta didik. UN yang telah berjalan selama bertahun-tahun ini jika diteruskan dengan kondisi yang sama, tidak akan menghasilkan calon pemimpin intelektual, jujur, dan tangguh, namun sebaliknya, justru akan menghasilkan calon-calon pembohong masa depan yang licik, dan jelas, akan menghancurkan bangsa."


4.01.2010

My ULTIMATE 10 TRANS-INDONESIA!

Ola guys! Finally i got the time to update my blog wee-hee:)

After releasing some of those burdens, I feels so relieved. Its like, whoaaa, i almost finish it all and the looooooooooooooooooong holiday's coming! Its gonna be real long, i guess starting from hm lets say, mid-April, until... mid August? 4MONTHS!!!

Its gonna be real boring if you dont have any planduring those months. Well lucky me i do have some! Well ofcourse, first, the one and only thing i love hehe: travelling!

mommy asked me if i wanna join her to go backpacking across south east asia (if possible), just the two of us, its gonna be a mom&daughter amazing race asia sorta. hahaha. Starting from Singapore, Malaysia, Thailand, Cambodia, and so on! Whoaaa its gonna be real cool, visiting Angkor Wat in Cambodia, Hanong Bay, or going to redlight disctrict for transvertites in Thailand!

Well that is cool. But you know what? I'd rather travel around Indonesia cause our country, has the most breathtaking views compared to other SE Asian countries! There are so many spots to go, pristine beaches, challenging mountains, incredible underwater life.... There's much much more to see in Indonesia. Ive written my destination list on my note book! And hereby, i present you........... My Ultime 10 Trans-Indonesia!

1. Mount Rinjani - Lombok

THIS IS NUMBER ONE ON MY LIST! The second highest mountain in indonesia. See? How breathtaking it is! That is Segara Anak Lake, on the crater of Mount Rinjani, and that little volcanoe ist Mount Baru. So theres a new volcano inside a BIG volcano crater. Soo cool huh? Well i could have gone tracking there last year, i was in Lombok and my mom wanted to go to Senaru, it is the starting point to go hiking in Rinjani. But my dumb sister didnt want to because she didnt bring enough apparel to go hiking! GRRR. then I HAVE TO GO THERE THIS YEAR! *fired up*

2. Lake Kelimutu - Nusa Tenggara

These are lakes on craters, it has 3 lakes and each with different colours. The colours keep on changin, and no one knows exactly why. Currently, the colours are turqouise blue, black, and red. Ive been dying to go there!!! But the tourist accomodation there is still kinda rare, some tourists even have to sleep in their cars. But i guess its really worth it, you know, to hike the endless stairs for 30minutes, and see the sunrise on the horizon, and those lakes will reflect the sunlight, how beautiful!

3. Komodo Island - Nusa Tenggara


No, this isnt New Zealand on the Lord of The Ring movie scene, no this is not Alpen, this is the Komodo Island in Nusa Tenggara! Where lay the one and only, the last descendad, the last remaining of giant lizard, KOMODO! Yep, it is the natural habitat of the famous Komodo Dragon. Hm this island somehow looks like a Jurrasic Park eh? :p

4. Raja Ampat - Papua

I guess even most of you guys, Indonesian, havent even heard this place, but you know what? This is WORLD'S BEST DIVING SITE! Its located in Papua New Guinea/Irian Jaya (i dont know how they name it now -_-). Raja Ampat is like a mini-archipelago, the islands look like mounds! Some species are only to be found here, such as the walking-shark and so many more. The beaches, and the underwaterlife are still very very very pristine. The price though, is kinda choking. To get to Papua, you have to go by plane, and the ticket is more expensive than to Aussie. I dunno how much exactly. When you have arrived there, you have to rent a boat (with bed, kitchen etc) which costs 500$ per-day!!! Or you can choose to stay in a bungallow there, i forgot the name, but it cost 21 millions per-week. He-he-he-he. Let's just eat sago there -_- But you see the photo yourself, i think it worth the price.

5. Ujung Kulon National Park - Banten


Ujung Kulooon, very famous for its one horned rhinoceros!!! (read: badak bercula satu -__-), is bestowed as World Heritage site. From savana, rainforest, river, to the pristine white sandy beach, and the famous Krakatau, Ujung Kulon has it all. It offers the scenery from inland, seashore, til mountain top. Well i can say that it is the lost eden on earth, very contemplating. Dying dying dying to go there.

6. Krakatoa & Rakata - Banten


Krakatau, located on the eastern tip of Banten, is very well known for the devastation it had made two centuries ago, when it erupted in 1800ish. The smoke covered the atmosphere, and darkened most of south pacific region. The volcanic dust flew til Europe! The quake even reached America continent. The eruption was soo big, it approximately took more than 100,000 lives at that time. Now its son, Rakata, is emerging. Still not as big as his mom, Krakatau, but can be very dangerous. But why is this on my destination list?? Well i guess seeing that mass-killer from a small boat in the middle of the sea, is kinda sensation for myself hihi. Youknow, that adrenalin rush im seeking for!

7. Belitung

The specialty of Belitung is ofcourse, the beach! See? Where can you find another beach with giant granites where you can play hide and seek? Its only in Belitung ofcourse! This island was also featured in scene of Laskar Pelangi movie. The underwater life maybe isnt that special, but still the beaches are totally worth to visit!

8. Borneo Rainforest -Kalimantan

This is Indonesia's very own Amazon! Its humongous dense rainforest, is home to various kinds of animals. Such as Orangutan, Lemur, Dutch Monkey, Sloth, the very rare Clouded Leopard, Sun Bear, flying snakes, misterious birds, reptiles, and so much more! Even somesays that there's a giant snake, bigger than the Anaconda, lying beneath the river. creepy... yet enteressante!

9. Lake Toba - North Sumatra

Presenting, Indonesia... or even South East Asia's BIGGEST LAKE! Im sure you guys have already known this heheh, so yeah this is the famous Lake Toba in North Sumatara. It's very famous of its legend of Samosir Island, the big island in the middle of the lake. I think itll be very tranquil there, just the sound of birds chirping, crickets, the sweet smell of wet green forest:) the perfect place for you to hide away from the hullabaloo of city dwellers!


10. Green Canyon (NOT GRAND CANYON!!) - West Java

This tranquil getaway is only 8hours far from jakarta by car, it's located somewhere near Pangandaran, on the southern shore of Java. This is a must visit for those who loves greenery&tranquility. It's actually a river between rocky mossy cliff, located in a green valley, furnished with beautiful stalactites and stalagnites. You can swim in the river (wearing lifejacket ofcourse), or even jump from the top of the cliff! So exciting!

So those are my top 10 destinations list in Indonesia! I bet there are a whole lot more but i just havent known em yet hehe. Like some days ago i just read an article on National Geography about some adventurers discovered a huge cave inside the dense forest in Papua Nugini, they had to climb a tall waterfall to get there, and walked along a river in the dark cave, when they finally arrived at the end of the river, they found a huge cave, 130 metres wide, 50 metres high, with a lagoon of turqouis water inside it. Can you imagine that? It's totally like JOURNEY TO THE CENTRE OF THE EARTH!!! So cool you have to see the pics!!!

The Mageni Waterfall, 'The Gate to The Centre of The Earth"

After walking for miles and miles against the river current, they finally found this:

Im really speechless seeing this you know. Its just so...... *speechless*

So guys, there are still gazillions of places waiting to be discoverd by us, or is it better to leave it untouchable? I guess so, cause more people means more destruction :p let's just let it be pristine, untouchable, and virgin!

But those 10 places? I guess no, those are paradise on earth! Why would i waste them? Hehe ok then guys, lets save money and pack your backpack!

stay cool,
Tami.